KARENA PESIMIS hanyalah milik pecundang.
OPTIMISLAH SELALU agar Anda layak dan pantas menjadi PEMENANG.
Seandainya engkau mengetahui bahwa besok hari kiamat dan ditanganmu ada sebutir biji kurma, maka tanamlah !”
(Al-Hadits)
“Pelaut Ulung tidak lahir dari laut yang tenang”
Perjuangan hidup itu memerlukan pengorbanan,
“No pain no gain”- Jer basuki mawa bea”.
“No Free Lunch” —–Tak ada yang “gratis” dalam hidup ini, semuanya harus diperjuangkan dengan kerja keras, kerja cerdas serta kerja ikhlas, selama hayat masih dikandung badan.
Islam mengajarkan sikap dan tindak optimis, karenanya karakter optimis adalah salahsatu modal dasar keberhasilan hidup, konsep “fastabiqul khairat”—common virtues, atau berlomba-lomba dalam kebaikan menunjukkan bahwa sukses itu harus dimulai dengan niat yang lurus, semangat tinggi, kebersamaan serta sikap optimis karena yakin Allah akan meridhoi segala usaha kita sepanjang itu dilandasi dengan tekad yang kuat untuk semata-mata mengabdi kepadaNya.
Belajar bagaimana jadi optimis dapat jadi sesuatu yang sangat sulit, khususnya bagi seseorang yang cenderung memandang segala sesuatu dengan skeptis.
Seseorang yang optimis tidak ‘buta kebahagiaan’ atau mengabaikan permasalahan.
Tapi sebaliknya melakukan pilihan secara terus menerus untuk merespon dalam tindakan yang membangun baik dalam keadaan positif ataupun negatif.
Tapi sebenarnya setiap orang bisa mengembangkan diri untuk selalu berpikir positif.
Perbedaan dari orang yang berpikiran positif dan orang berpikiran negatif adalah bagaimana mereka menghadapi sebuah situasi. Seorang yang pesimis melihat sebuah kejadian buruk sebagai sesuatu yang mempengaruhi seluruh kehidupannya, terlihat dari pernyataan seperti ‘Tak pernah ada hal bagus yang terjadi padaku.’ Atau ‘tentu saja ini akan berakibat buruk…bagaimana jadinya hidupku nanti?’
Saat mengalami kejadian buruk membuat si pesimis semakin yakin kalau mereka korban ketidakberuntungan.
Beda dengan seorang yang optimis, biasanya memiliki kemampuan untuk mengisolasi hal-hal negatif dan menjaga sikap serta pemikiran bahwa apa yang dialaminya hanya sebuah kejadian, bagian dari keseluruhan hidupnya.
Rasulullah SAW telah mengajarkan agar umatnya selalu optimis, termasuk dalam hal menghadapi kematian, orang yang paling cerdas itu sabda Rasulullah, adalah orang yang banyak mengingat kematiannya, untuk kemudian giat mempersiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat kelak.
Dalam hadits lain,
Rasul mengatakan sekalipun engkau mengetahui bahwa esok adalah kiamat dan ditanganmu ada sebutir biji kurma, maka tanamlah !, artinya ada pesan moral yang luhur dari Nabi agar umat Islam senantiasa yakin dan optimis dengan masa depan, tidak mengeluh, cengeng apalagi putus asa menghadapinya.
Lakukan saja semua ikhtiar sesuai dengan kemampuan, “do what you have to do”, setelah itu serahkan hasilnya dengan ikhlas (nothing to lose) serta tawakkal kepada Allah.
Salam !
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungannya,.!
kunjungi juga ya
http://talangbunian.blogspot.com
http://ilmusedekahberbagi.blogspot.com